Sabtu, 09 Januari 2010

k.e.t.e.r.b.u.k.a.a.n


ini sedikit refleksi mengenai keterbukaan..aku ingat beberapa bulan yang lalu, ketika seseorang yang cukup dekat denganku bertanya mengenai hubunganku dengan lawan jenis. Dia bertanya bagaimana hubunganku dengan orang yang dikenalnya, lalu kujawab bahwa hubungan kami biasa-biasa saja belum memikirkan perkembangan kemana-mana. Lalu dia menghembuskan nafas dan berkata "oh baguslah, kirain aku gak tau apa-apa. Kalo ada perkembangan jangan lupa ya kamu cerita ke aku biar aku gak kaget tiba-tiba tahu dari oranglain atau dari FB"

tiba-tiba aku mengetahui bahwa ia sedang dekat dengan seorang pria dan sepertinya sudah saling mendoakan dan sebentar lagi akan "jadi". Hal itu membuatku syok ketika aku bertanya kemana dirinya kepada salah satu orang yang terdekat dengannya. Lalu temanku itu bilang "emang kakak gak tau kalo dia lagi pergi sama ******?" Aku langsung bertanya pada teman yang lain, "emang ********* itu siapaa?" lalu temanku yang lain itu bilang, "itu cowok yang lagi dekat dengan dia akhir-akhir ini".

hufhh..di depan yang lain aku tetap tersenyum manis, tp dalam pikiranku aku terus bertanya "kenapa bisa ya? kan aku juga baru 2 minggu gak ketemu dia..dan kayaknya ini sudah sangat dekat dan diriku ga tau apa-apa". waktu aku bertemu dengannya juga akhirnya aku bertanya dan dia cuma jawab "ya itulah orangnyaa, hehehe"

mungkin terdengar seperti over banget ya..gw sih gak masalah klo memang dia gak mau cerita, tapi kenapa dia selalu memintaku bercerita klo ada yang sedang dekat, tapi hal itu sendiri tidak dilakukannya. Mungkin memang aku kurang terbuka padanya juga. Aku semkain melihat pola persahatanku, rasanya aku sulit sekali menerima atau dekat dengan orang yang kurang mau terbuka padaku.Rasanya kayak aku paling dominan klo aku terus yang cerita, tp klo ga cerita dianggap sombong.fuihh..

kejadian mengenai hal ini juga yang membuat hubunganku beberapa tahun lalu kurang dekat dengan seseorang. Aku bingung harus buat apa lagi karena sepertinya dia jarang mau cerita pergumulannya padaku, dan membuatku merasa sepertinya gak bisa membantu dirinya..Buatku saat itu sulit banget menerima kondisi seperti itu..

hmm..ternyata masih banyak hal yang aku harus terus perbaiki termasuk dalam persahabata. Memang tidak mudah bagiku memberi label "sahabat" pada diri seseorang, tapi buatku menghargai oranglain termasuk sahabat salah satu caranya menghargai masalah keterbukaan. Mungkin dia kurang nyaman denganku, mungkin dia juga masih ragu utk menceritakan. harusnya aku bukan langsung merasa tidak nyaman tapi harusnya terus berdoa.

walaupun tidak tahu apa yang dialaminya secara pribadi, sebagai sahabat kita masih bisa berdoa utk membantu teman atau sahabat kita :)

3 komentar:

Harry mengatakan...

Pasti semua Indah pada waktuNya, ya Kak Rilia :)

enjoyed my life :) mengatakan...

hehehe..iya harry..
btw,sepertinya blog ini yang akan tetap setia untuk menjadi primary blog dek, dibanding yang wordpress :D

Harry mengatakan...

Yay! Kalau begitu Kak Rilia bakal terus mejeng disini buat cerita-cerita dong, Kak :D :D