Jumat, 22 Januari 2010

berkat di tengah "marmost"


jujur saja pada beberapa waktu sebelom menulis blog ini aku merasa sangat kesal, marah pada orang :(

akhirnya kuputuskan utk membuka slh satu jejaring sosial yg sedang in saat ini. pertama kali membuka langsung kulihat 14 notification dan juga 1 new message. ku buka message dan kulihat dari salah satu adik kelompok kecilku (eh.kita udh kelompok tumbuh bersama atau disebut KTB Priskila :)

salah satu adikku ini menyampaikan rasa bersyukurnya memiliki aku dan saudara-saudara KTBnya sehingga dia bisa menghadapi pergumulan yang sangat kutahu tidak mudah. Bahkan dia berani mengambil keputusan yg besar.. di KTB ini petama kali aku dipercayakan membina adik-adik atau juniorku di PMK..tidak mudah kurasakan, apalagi kami cuma beda 1 tahun tapi aku merasa sangat menyayangi mereka, merasa semakin dekat, ada yg hilang klo ga ketemu..hehe

adikku yg menulis msg di jejaring sosial tersebut awalnya merupakan org yg tertutup, kurang peduli dgn saudara-saudara KTBnya atau aku sendiri..sehingga aku merasa sepertinya tidak ada dampak kebersamaan kami selama ini buatnya, tetapi aku merasa sudah 1tahun lebih dia banyak berubah, semakin care, berani terbuka, berani menyampaikan pendapat dan berani mengungkapkan perasaannya yang dirasakan pada kami. 

aku sangat bersyukur melihat Allah menghiburku di tengah kesedihan, kegundahan akan perlakuan org lain yg sulit kuterima..tapi terimakasih Tuhan:)

Selasa, 19 Januari 2010

grow up :)


singkat saja..salah satu kegundahan hatiku adalah meninggalkan adik-adik Kelompok Kecilku di Bandung. Aku merasa sangat sulit, merasa sepertinya mereka masih belom siap untuk ditinggalkan. Sepertinya aku merasa bahwa masih butuh waktu untuk aku bersama-sama mereka.

Tapi kemaren, waktu lagi YM salah seorang adikku (yang notabene baru bergabung dalam KK 2 bulan) berkata padaku, "ka, aku sekarang rajin SATE loh, gak bolong-bolong lagi" wow! menurutku itu luar biasa karena melihat bagaimana dia sebelum ini..aku ingin menangis (okei, gw bener-bener menangis sebenarnya :p) karena terharu,SANGAT terharu..

ditengah kegalauan, kebimbangan, aku belajar bahwa pertumbuhan datang dari Tuhan. Dia hanya memakaiku yang tidak layak ini untuk menjadi alatNya. Selama aku belajar berserah dan melakukan dengan setia, Dia akan terus memberkati..Mungkin aku belom melakukan tugasku mendampingi adik-adikku dengan baik, tapi aku bersyukur melihat perubahan dan pertumbuhan mereka satu persatu ditengah keterbatasan dan kegagalan yang pernah kualami.

terimakasih Tuhan :)

nb : foto diatas adalah aku bersama adik-adik Kelompok kecil yang baru "kupegang" beberapa bulan :)

Senin, 18 Januari 2010

insomnia


um..aku tau..sekarang akubener-bener mengalami insomnia!

Oh My Gosh..

Menurut Pusat Data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PDPERSI) Insomnia atau sulit tidur merupakan suatu kondisi dengan ciri-ciri mata tak terpejam sepanjang malam, terbangun di tengah lelapnya tidur dan sulit tidur kembali, terbangun beberapa kali, bangun terlalu dini, atau tidak merasa bugar setelah bangun tidur. Penderita insomnia kerap pula mengantuk pada siang hari dan tidak bisa memusatkan perhatian pada hal-hal detail. Mereka tidak dapat memberikan pertimbangan untuk mengatasi masalah. Orang insomnia juga sering lupa, bahkan hal yang baru saja dialami.

Okei melihat ciri-ciri orang insomnia di atas akhirnya akulangsung berpikir mengenai apa yang kurasakan..memang tidak setiap hari tapi aku ngerasa semakin sulit tidur, klo udah bangun butuh waktu berjam-jam utk benar-benar tidur..aku seringkali tidur jam 02.00 bahkan jam 04.00 subuh dan baru bangun jam 09.00 pagi..aku juga merasa mata tetap berat, badan rasanya tidak nyaman, walaupun jarang ngantuk pada siang hari :)

pusing aku..hahaha (tertawa miris) melihat kondisi yang aku sendiri rasakan..aku berpikir, apakah yang mengganggu pikiran sampe segitunya? awalnya memang karena sejak mengerjakan UP atau Tugas Akhir ku, aku harus lembur karena deadline untuk segera memasukkan atau bimbingan dengan dosenku. tapi ternyata itu keterusan, bahkan semakin membuatku tidak bisa tidur sebelum jam 24.00 wib kecuali kalau aku membuat diriku sibuk di pagi hingga sore hari itu cepat membuatku terkapar di atas bantal..hehe

setiap malam di dalam pikiranku adalah bagaimana setelah akuakan mengakhiri masa studi S1. 
mungkin tidak terlalu jujur di depan oranglain, tp sebenarnya aku cukup takut. Aku takut salah melangkah, takut melawan apa yang Tuhan mau. Ada beberapa sekolah di Bandung dan Jakarta yang menawarkanku utk menjadi counselor setelah lulus..ini menggembirakan sekaligus membuatku tambah deg-degan sebenarnya, makin bingung..selain itu ada tawaran papaku untuk membantu satu tempat yang cukup jauh dari kota untuk melihat dan membuat program utk anak-anak disana..okei menurutku ini sesuatu yang menyenangkan sepertinya karena aku akan mengunjungi suatu tempat yang baru buatku. Tapi aku juga takut kalau2 aku merasa nyaman dan tidak ingin kembali.

aku merasa takut, merasa sulit karena harus meninggalkan komunitasku, PMK dan mencari lagi komunitas baru, orang-orang baru..aku merasa takut karena harus meninggalkan sahabat-sahabatku, saudara PAku, ke delapan adik2 PAku, aku merasa takut akan jarang menikmati waktu-waktu yang selama ini aku nikmati..

ya akhirnya, memang ketakutan yang membuat dan merongrong pikiranku akhir-akhir ini. Aku merasa Allah banyak berbicara supaya aku terus berani melangkah, tidak khawatir dan percaya penuh padaNya. Tapi ternyata tidak segampang itu untuk dilakukan, berbicara sih gampang..hehehe..aku merasa pikiran itu memperparah insomnia ku (menurut diagnosa pribadi, walaupun mungkin dalam tahap yang ringan)

hm..apapun, memang akhirnya kondisi fisik sangat tergantung kondisi psikis, hati kita.jaga hati supaya tidak insomnia :)

Kamis, 14 Januari 2010

melipat baju mudah


ini buat para calon ibu yang banyak cucian atau yang cita-cita jadi pembantu rumah tangga..mudah koq..hahaha
:))

Rabu, 13 Januari 2010

garbage..



Setiap kali pulang ke rumah, sudah dari sananya aku otomatis menjadi "tukang" cuci piring setelah makan. termasuk pada kemaren malam. Setelah aku makan bersama mami dan bung Opi aku langsung mencuci piring. pada saat itu sudah pukul 21.45 WIB (waktu tangerang) dan setelah mencuci seperti biasa aku langsung memanggil bung opi untuk membuang sampah.
Biasanya yang mendapatkan tugas kalo gak papa, itu bung-bung ku, karena tempat pembuangan sampahnya diluar pagar sehingga harus mengangkat tinggi-tinggi sampah *karena pagar belakang rumah susaaahhh dibuka*


namun bung opi yang saat itu sedang asik online-online bilang bahwa ada banyak orang disana. Di dekat tempat pembuangan sampah rumahku depannya ada warung yang baru 1 tahun dibuka. warung itu 24 jam buka, terus menjual berbagai macam minuman (kopi, jus, dll) sehingga banyak orang yang suka duduk-duduk di sana sambil menonton TV yang disediakan oleh pihak warung. Alhasil mereka juga duduk di dekat pagar rumah bagian belakang serta dekat tempat sampah. Sungguh tidak enak apabila harus membuang sampah saat itu. Alhasil sampah bertengger (hanya) semalam di rumah dan membuat rumah menjadi BAU!


Aku tiba-tiba berpikir. seperti itulah dosa. Dosa **yang diibaratkan sampah** seringkali tidak kita tinggalkan, rasanya sulit untuk dibuang karena merasa tidak enak dengan orang atau merasa sudah nyaman. Padahal kalau semakin lama semakin menumpuk maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap, terus juga membuat penyakit.
Sampah klo terus-terusan disimpan dirumah akhirnya mengundang lalat-lalat dan kotoran lain semakin menempel, dan cuaca atau udara di rumah itu semakin tidak enak.

Apakah ada "sampah" yang masih ditumpuk di dalam hatimu?
ayo segera "dibuang"..mau sampai kapan BAUnya merongrong hati dan pikiranmu?


dibuang dengan cara mengakui dan memperbaiki. "mengakui dihadapan Allah, dan memperbaiki cara hidup kita. Tidak terus menumpuk sampah, tp mengganti sampah menjadi barang-barang yang memuliakan Allah"

Minggu, 10 Januari 2010

sunday school..

bulan ini tepat 2 tahun aku masuk dalam pelayanan sekolah minggu, wlopun belom masuk kelas pada bulan januari (baru mulai perlatihan atau persiapan masuk). ada banyak hal yang aku boleh nikmati ketika hadir di sekolah minggu. sebagai guru, ternyata tidak mudah menghadapi anak-anak dengan berbagai tipe atau jenis. Tidak bagi guru untuk membuat anak jadi "diam" atau taat.

Menurutku bukan berapa lama menjadi guru yang menunjukkan seseorang benar-benar menghayati perannya atau menunjukkan seseorang jago atau bisa menguasai anak-anak, tetapi seberapa mampu seseorang melakukan pelayanan ini tidak hanya karena pelarian atau karena tidak ada kerjaan, dia melakukannya dengan kualitas yang bermutu. Melakukannya dengan memberikan hati sehingga dapat terlihat dari perlakuan guru ke anak. Tidak cuma menegur tapi mengetahui bahwa anak harus dididik dengan metode-metode tertentu, anak diberi pengertian, anak diperlakukan dengan bijak.

Selain itu kehidupan rohani seorang guru akan sangat mempengaruhi pelayanannya. Beberapa kali aku tidak habis pikir dengan guru-guru yang ada di sebuah gereja. Mereka sering memarahi anak, menyuruh anak untuk rajin sekolah minggu, bahkan harus baca Alkitab tiap hari. Pada saat kutanya apakah guru melakukan itu, mereka bilang "um..kadang-kadang sihh klo ada waktu"..huh..gw rasa kesel, rasa tidak adil buat anak-anak. Mungkin menurut mereka anak itu bisa diboongi dengan kata-kata yang indah, tapi mereka sangat peka dan memahami bagaimana kondisi "hati" sang guru sebenarnya.

Aku banyak belajar dari banyak guru, terutama yang mengajar di satu kelas yang sama denganku. Cara mereka mengajar, cara mereka menasehati, cara mereka memberi perintah, cara mereka memberi perhatian. Setiap guru punya ciri khas tertentu dalam mengajar seorang anak. Aku melihat rekan-rekan melayani ku juga sebagian besar memiliki hati untuk dibentuk, diberi masukan mengenai hal-hal yang penting untuk pelayanan anak.

Di sini aku melihat bagaimana pembentukan Tuhan buat hidupku dan satu hal yang paling aku syukuri adalah melihat sejauh ini Tuhan meneguhkan panggilan hidupku di anak-anak. Aku memang masih bingung apakah aku akan mengajar di sekolah atau terapi, tetapi aku melihat bagaimana Allah memberi hati, memberi semangat untuk terus mendidik anak-anak yang Tuhan percayakan padaku. walaupun tiap minggu ada aja cerita yang agak menyebalkan, tp aku gak pernah merasa bosan, gak pernah merasa males buat ketemu mereka.

gambar di sebelah itu adalah murid-murid pertamaku. Waktu itu sudah mau kenaikan kelas (di foto mereka kelas 1), dan sekarang mereka semua kelas 3 :) senang masih bisa melihat mereka tiap minggu, walaupun tidak bertemu secara langsung dikelas. Huu..rasanya tidak terkatakan..tiap hari mungkin aku capek dengan berbagai macam aktivitas, tp waktu hari minggu tiba rasanyaaa tidak terkatakan senangnyaaa...hehehe

*lebay*

terimakasih Tuhan untuk pelayanan yang Tuhan percayakan, terimakasih untuk kesempatan belajar, mengenal teman-teman sepelayanan (yg sebagian besar udh kerja atau berkeluarga), terimakasih untuk anak-anak yang Tuhan percayakan untuk aku bina

:)

Sabtu, 09 Januari 2010

takut akan hal asing


Pernakah Allah memintamu melakukan sesuatu yang kelihatannya tak masuk akal? Apakah itu sesuatu yang membawamu ke wilayah asing? Bagaimana jika Dia memintamu untuk menolak promosi yang sudah lama ditunggu-tunggu atau mengabaikan suatu hubungan yang sudah lama kamu rindukan?  Bagaimana jika dia memanggil kamu utk pergi kesuatu tempat terpencil di dunia atau memintamu melepaskan keluarga yang paling kamu kasihi utk melayaninya di tempat yang jauh?

Hal yang asing selalu dibayang-bayangi dengan pertanyaan "bagaimana jika". Namun, Allah sendiri memanggil kita untuk memtakan wilayah asing tersebut di saat kita mengikuti-Nya. Mematuhi perintah-Nya untuk mengampuni, membagikan harta kita, atau melepaskan diri kita dari segala hal yang memberikan rasa aman dan kesenangan sering membuat kita merasa ketakutan dengan hal-hal asing.

Bayangkan bagaimana perasaan Abraham ketika Allah memintanya untuk memindahkan seluruh keluarganya tanpa memberitahu kemana mereka akan pergi (Kej 12:1-3). Allah juga minta Abraham untuk bertahan - untuk tinggal di daerah yang tidak dikenal bahkan saat godaan akan kenyamanan masa lalu dapat membuat Abraham dan keluarganya tergoda untuk kembali ke zona nyaman mereka di Ur.

Memasuki tahun bar seperti memasuki wilayah yang belum dipetakan. Apalagi aku juga berada dalam kondisi sebagai mahasiswa semester akhir dan sebentar lagi akan lulus. Jujur saja aku takut. Aku merasa takut salah melangkah yg tidak sesuai dengan apa yg Allah harapkan, sehingga aku akan kesulitan akhirnya. Tetapi Rasa takut akan hal yang asing dapat melumpuhkan kemampuan kita untuk mengikuti tuntutan Allah dalam menapaki hari-hari ke depan. Namun seperti Abraham, saat kita bersandar pada-Nya yang mengetahui segala hal, kita berada di tangan yang tepat - kemanapun Dia menuntun kita.

Jangan takut untuk mempercayakan masa depan yang tidak kita ketahui kepada Allah yang Mahatahu

k.e.t.e.r.b.u.k.a.a.n


ini sedikit refleksi mengenai keterbukaan..aku ingat beberapa bulan yang lalu, ketika seseorang yang cukup dekat denganku bertanya mengenai hubunganku dengan lawan jenis. Dia bertanya bagaimana hubunganku dengan orang yang dikenalnya, lalu kujawab bahwa hubungan kami biasa-biasa saja belum memikirkan perkembangan kemana-mana. Lalu dia menghembuskan nafas dan berkata "oh baguslah, kirain aku gak tau apa-apa. Kalo ada perkembangan jangan lupa ya kamu cerita ke aku biar aku gak kaget tiba-tiba tahu dari oranglain atau dari FB"

tiba-tiba aku mengetahui bahwa ia sedang dekat dengan seorang pria dan sepertinya sudah saling mendoakan dan sebentar lagi akan "jadi". Hal itu membuatku syok ketika aku bertanya kemana dirinya kepada salah satu orang yang terdekat dengannya. Lalu temanku itu bilang "emang kakak gak tau kalo dia lagi pergi sama ******?" Aku langsung bertanya pada teman yang lain, "emang ********* itu siapaa?" lalu temanku yang lain itu bilang, "itu cowok yang lagi dekat dengan dia akhir-akhir ini".

hufhh..di depan yang lain aku tetap tersenyum manis, tp dalam pikiranku aku terus bertanya "kenapa bisa ya? kan aku juga baru 2 minggu gak ketemu dia..dan kayaknya ini sudah sangat dekat dan diriku ga tau apa-apa". waktu aku bertemu dengannya juga akhirnya aku bertanya dan dia cuma jawab "ya itulah orangnyaa, hehehe"

mungkin terdengar seperti over banget ya..gw sih gak masalah klo memang dia gak mau cerita, tapi kenapa dia selalu memintaku bercerita klo ada yang sedang dekat, tapi hal itu sendiri tidak dilakukannya. Mungkin memang aku kurang terbuka padanya juga. Aku semkain melihat pola persahatanku, rasanya aku sulit sekali menerima atau dekat dengan orang yang kurang mau terbuka padaku.Rasanya kayak aku paling dominan klo aku terus yang cerita, tp klo ga cerita dianggap sombong.fuihh..

kejadian mengenai hal ini juga yang membuat hubunganku beberapa tahun lalu kurang dekat dengan seseorang. Aku bingung harus buat apa lagi karena sepertinya dia jarang mau cerita pergumulannya padaku, dan membuatku merasa sepertinya gak bisa membantu dirinya..Buatku saat itu sulit banget menerima kondisi seperti itu..

hmm..ternyata masih banyak hal yang aku harus terus perbaiki termasuk dalam persahabata. Memang tidak mudah bagiku memberi label "sahabat" pada diri seseorang, tapi buatku menghargai oranglain termasuk sahabat salah satu caranya menghargai masalah keterbukaan. Mungkin dia kurang nyaman denganku, mungkin dia juga masih ragu utk menceritakan. harusnya aku bukan langsung merasa tidak nyaman tapi harusnya terus berdoa.

walaupun tidak tahu apa yang dialaminya secara pribadi, sebagai sahabat kita masih bisa berdoa utk membantu teman atau sahabat kita :)

Jumat, 08 Januari 2010

brother complex

aku tidak tahu apakah sudah pernah membahas mengenai ini atau belom..tapi ingin sekali aku bercerita tentang dua orang pria muda (utk saat ini) di rumahku..yaitu kedua bung (dlm bahasa rote-NTT), kakak-kakakku (bahasa sehari-hari) atau abang-abangku (bahasa batak...um..kenapa harus ada bahasa bataknya yak?hahaha)

1. Godlif Christian PoEh a.k.a bung Opi

dia adalah kakak/abang pertamaku..usiaku beda 5 tahun dari dirinya, sehingga membuat kami cukup akrab. dari dulu aku selalu mengidolakannya, merasa bahwa dia punya kharisma tertentu karena ke"kalem"annya, kepintaran dan jiwa pemimpinnya, sehingga sejak remaja dia selalu menjadi ketua remaja setauku. 

aku ingat ketika aku kelas 1, dia kelas 6..saat itu aku dikerjain sama salah satu temanku, dan aku langsung berlari ke kelasnya dan menangis. Disaat itu dia langsung menenangkanku, lalu mendatangi temanku bukan utk memarahinya tapi hanya mengingatkan supaya tdk melakukan lagi (sekaligus memberi tanda pada temanku "klo lo macem-macem, inget gw kakaknya"yang ini cuma dlm pikiran gw..haha)

bung opi selalu mendapatkan nilai yg baik dlm studinya, sehingga mau gak mau menular ke perlakuan guru-guru pada kami (yg menganggap aku dan bung ncad sama pinternyaa..klo aku sihh biasa ajaa..haha), dan mungkin karena dia termasuk yang paling tua diantara anak-anak kompleks waktu masih di tanjung membuatnya diaggap paling dewasa (dan memang kenyataannya begitu) oleh semua orangtua disana..

dia menganggap setiap adik2 di kompleks seperti adek kandungnya sendiri. dia juga rendah hati.itu yang aku suka dari dirinya..padahal dia punya banyak kelebihan, tp bisa tetap rendah hati terus juga gampang utk mengajak oranglain walaupun sebenarnya dia pendiam :)

kita memang baru benar-benar dekat waktu aku SMA dan dia kuliah di jogja..aku pernah tanya sama dia (pertanyaan yg sama dari sahabatku kepadanya) "bung, emang kekurangannya apa sih? koq kayaknya gak ada yaa?" hahaha..dia langsung tertawa dan menceritakannya padaku *klo bagian ini secrettt yaa*

tp klo menurutku bung opi itu suka menunda klo lagi asik sesuatu, terus emang orangnya rada keras juga sih *karena emang daya juang juga besar*, terus suka sulit utk memperhatikan kesehatan juga..aku berharap di pekerjaannya yang baru dia sangat menikmatinya. aku senang waktu awal2 dia kerja kami liburan dirumah, sehingga bisa mendengar klo ada kejadian di kantornya. aku harap dia juga bisa terbuka pada semua keluarga apapun beban yg dirasakannya..karena bung opi juga manusia..hehe

2. Richard Anselmus PoEh a.k.a bung Ncad

nah klo yang ini adalah mr.kocak..hehe..everybody changes and  bung icad juga mengalami hal yang sama. dia banyak berubah dibandingkan ketika bung ncad masih remaja. Klo masa kecil mungkin bisa dibilang aku kurang bnyk memiliki kenangan baik dgn bung ncad. dulu dalam pikiranku itu dia orang yg sangat pendiam (kami sgt jarang bicara) terus cepet emosi sehingga aku sering kena pukul atau jambak dirinya. dia juga jarang aktif dengan kegiatan di gereja, hanya aktif di sekolah aja. sehingga mungkin bagi banyak teman gereja dia salah satu anak pendeta yang "sombong" (secara dulu tuh semua tindak tanduk kita sebagai anak pendeta sgt diperhatikan dan diharapkan tiada cacat cela..hehe)

sejak dia pindah ke jogja lebih tepatnya dia menjadi seseorang yang berubah. Waktu itu aku kelas 2 SMA. Kami jadi lebih dekat karena merasa sama-sama sudah jauh dari papi mami sehingga mau tidak mau kami harus saling menolong. Terus bung ncad juga jadi kecengan beberapa temanku (ganteng sihh..haha). selain itu dia ikut aktif di persekutuan JOY sehingga dia semakin bertumbuh juga, makin dewasa secara rohani dan pikiran.

Semakin mengenalnya semakin membuatku melihat bahwa bung ncad tuh punya semangat yang kuat utk mengerjakan sesuatu. berkebalikan dr bung opi, dia g pernah nunda klo ngerjain sesuatu (diminta tolong dirumah). Dia juga orang yg peka klo ada sesuatu, sangat senang menolong oranglain dan sama seperti bung opi dia rendah hati. Dia itu gitaris idolaku..hahaha..walaupun dia paling terakhir bisa gitar, tp dia paling jago. kalo dia sudah mengambil gitar utk dimainkan dan menyanyi, rasanya penuh semangatt mendengarnya.

bung ncad itu dulu terkenal pendiam dan membuat org tdk berani mendekatinya, tapi sekarang dia pencair suasana. Aku ingat kata-katanya wkt bertanya bagaimana bisa jago English. Dia bilang, kamu mau belajar utk apa?klo cuma utk tuntutan akan semakin sulit. harus melihat bahwa itu kebutuhan dan memang kamu benar2 menikmatinya..

yang membuat aku merasa senang juga, kedua bung biasanya tidak segan-segan menunda janjinya pada kekasih-kekasih mereka klo memang ada hal penting yang aku minta tolong..mereka yang membuatku tidak pernah merasa kapok utk jatuh cinta, membuatku merasa bahwa benar kata-kata oranglain "Cowok itu cuma ada 2, klo gak homo ya brengsek". Aku sangat tidak setuju kata-kata itu..

hehe

setiap orang mendapatkan berkat yang berbeda-beda. setiap orang tidak pernah bisa memilih keluarganya, tetapi aku sangat menikmati ada dalam keluarga ini, menjadi anak bungsu, cewek satu-satunya, dan memiliki 2 bung yang luar biasa :)

love you brothers :D

Selasa, 05 Januari 2010

Kelumpuhan..

Dalam sebuah buku catatan peristiwa dari Jean-Dominique Bauby, The Diving Bell and The Butterfly, menjelaskan kehidupan bauby setelah ia terserang stroke berat yang menyebabkannya berada dalam kondisi yang disebut Locked-In Syndrome (sindrom kelumpuhan seluruh anggota tubuh). Meskipun Bauby hampir lumpuh total, ia masih sanggup menulis buku dengan mengedipkan kelopak mata kirinya. Seorang asisten akan membacakan sebuah kode alfabet, sampai Bauby mengedipkan kelopak mata kirinya. Seorang asisten akan membacakan sebuah kode huurf alfabet, sampai Bauby mengedipkan mata untuk memilih huruf dari kata yang dimaksudkannya. Buku ini memerlukan sekitar 200.000 kedipan dalam penulisannya. Bauby menggunakan satu-satunya kemampuan yang dimilikinya untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Di Timotius 2:1-10 Paulus juga mengalami “sindrom kelumpuhan” yang berbeda. Ketika menjalani tahanan rumah, Rasul Paulus tahu bahwa eksekusinya tidak akan lama lagi. Dengan pemahaman ini, Paulus memberitahu Timotius: “karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetepi firman Allah tidak terbelenggu (2 Tim 2:9). Meskipun hidup di dalam pengasingan, Paulus menyambut para pengunjung, menuliskan sejumlah surat yang menguatkan, dan bergembira karena penyebaran Injil Allah.

Bagi sebagian orang, banyak keadaan mungkin mengasingkan kita dari oranglain. Terbaring di rumah sakit, waktu melayani di penjara, atau menjadi seorang tertutup dengan membuat kita berpikir bahwa kita sedang mengalami “sindrom kelumpuhan”. Jika Anda mengalaminya, mengapa tidak berdoa untuk merefleksikan kembali sejumlah cara yang masih dapat dilakukan untuk menjangkau oranglain.


Tidak ada pekerjaan yang terlalu kecil. Jika pekerjaan itu dilakukan bagi Kristus