Rabu, 13 Januari 2010

garbage..



Setiap kali pulang ke rumah, sudah dari sananya aku otomatis menjadi "tukang" cuci piring setelah makan. termasuk pada kemaren malam. Setelah aku makan bersama mami dan bung Opi aku langsung mencuci piring. pada saat itu sudah pukul 21.45 WIB (waktu tangerang) dan setelah mencuci seperti biasa aku langsung memanggil bung opi untuk membuang sampah.
Biasanya yang mendapatkan tugas kalo gak papa, itu bung-bung ku, karena tempat pembuangan sampahnya diluar pagar sehingga harus mengangkat tinggi-tinggi sampah *karena pagar belakang rumah susaaahhh dibuka*


namun bung opi yang saat itu sedang asik online-online bilang bahwa ada banyak orang disana. Di dekat tempat pembuangan sampah rumahku depannya ada warung yang baru 1 tahun dibuka. warung itu 24 jam buka, terus menjual berbagai macam minuman (kopi, jus, dll) sehingga banyak orang yang suka duduk-duduk di sana sambil menonton TV yang disediakan oleh pihak warung. Alhasil mereka juga duduk di dekat pagar rumah bagian belakang serta dekat tempat sampah. Sungguh tidak enak apabila harus membuang sampah saat itu. Alhasil sampah bertengger (hanya) semalam di rumah dan membuat rumah menjadi BAU!


Aku tiba-tiba berpikir. seperti itulah dosa. Dosa **yang diibaratkan sampah** seringkali tidak kita tinggalkan, rasanya sulit untuk dibuang karena merasa tidak enak dengan orang atau merasa sudah nyaman. Padahal kalau semakin lama semakin menumpuk maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap, terus juga membuat penyakit.
Sampah klo terus-terusan disimpan dirumah akhirnya mengundang lalat-lalat dan kotoran lain semakin menempel, dan cuaca atau udara di rumah itu semakin tidak enak.

Apakah ada "sampah" yang masih ditumpuk di dalam hatimu?
ayo segera "dibuang"..mau sampai kapan BAUnya merongrong hati dan pikiranmu?


dibuang dengan cara mengakui dan memperbaiki. "mengakui dihadapan Allah, dan memperbaiki cara hidup kita. Tidak terus menumpuk sampah, tp mengganti sampah menjadi barang-barang yang memuliakan Allah"

2 komentar:

Harry mengatakan...

Iya bauuuuuuuuuuu, Kak..
Omong-omong soal tulisan Kakak yang ngebahas sampah jadi inget deh.
Kalau lewat tempat pembuangan, suka iseng ke dede. De, pake parfum apa kok wangi banget ya. Hehehe...

Lama-lama pasti ketahuan, kalau gak juga kalau dosa disimpen pasti ujung-ujung-nya bedampak negatif buat orang itu.

SEMANGAT, Kak. Ditunggu tulisan kakak lainnya :)

enjoyed my life :) mengatakan...

hehe..ember har..eh emang har mksdnya..
kita kudu segera mengganti parfum klo udah baunya gitu..hehehe

*)