Selasa, 05 Januari 2010

Kelumpuhan..

Dalam sebuah buku catatan peristiwa dari Jean-Dominique Bauby, The Diving Bell and The Butterfly, menjelaskan kehidupan bauby setelah ia terserang stroke berat yang menyebabkannya berada dalam kondisi yang disebut Locked-In Syndrome (sindrom kelumpuhan seluruh anggota tubuh). Meskipun Bauby hampir lumpuh total, ia masih sanggup menulis buku dengan mengedipkan kelopak mata kirinya. Seorang asisten akan membacakan sebuah kode alfabet, sampai Bauby mengedipkan kelopak mata kirinya. Seorang asisten akan membacakan sebuah kode huurf alfabet, sampai Bauby mengedipkan mata untuk memilih huruf dari kata yang dimaksudkannya. Buku ini memerlukan sekitar 200.000 kedipan dalam penulisannya. Bauby menggunakan satu-satunya kemampuan yang dimilikinya untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Di Timotius 2:1-10 Paulus juga mengalami “sindrom kelumpuhan” yang berbeda. Ketika menjalani tahanan rumah, Rasul Paulus tahu bahwa eksekusinya tidak akan lama lagi. Dengan pemahaman ini, Paulus memberitahu Timotius: “karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetepi firman Allah tidak terbelenggu (2 Tim 2:9). Meskipun hidup di dalam pengasingan, Paulus menyambut para pengunjung, menuliskan sejumlah surat yang menguatkan, dan bergembira karena penyebaran Injil Allah.

Bagi sebagian orang, banyak keadaan mungkin mengasingkan kita dari oranglain. Terbaring di rumah sakit, waktu melayani di penjara, atau menjadi seorang tertutup dengan membuat kita berpikir bahwa kita sedang mengalami “sindrom kelumpuhan”. Jika Anda mengalaminya, mengapa tidak berdoa untuk merefleksikan kembali sejumlah cara yang masih dapat dilakukan untuk menjangkau oranglain.


Tidak ada pekerjaan yang terlalu kecil. Jika pekerjaan itu dilakukan bagi Kristus

Tidak ada komentar: