Rabu, 18 Juni 2008

Mendengarkan Suara Tuhan

Ada seorang pemuda yang bersahabat akrab dengan seorang pengkhotbah tua.
Suatu hari anak muda itu kehilangan pekerjaannya dan tidak tahu lagi harus berbuat apa. Akhirnya dia memutuskan untuk mencari pengkhotbah tua itu.

Ketika berada di ruang belajar sang pengkhotbah , si pemuda berteriak-teriak tentang problem hidupnya. AKhirnya dengan kalap dia mengepal-ngepalkan tinjunya, sambil berteriak,
"saya memohon Tuhan agar menolong saya, tapi hai pengkhotbah kenapa dia tidak menjawab saya?"

Si pengkhotbah itu pergi ke ruang lain dan duduk di sana. Lalu dia berbicara sesuatu dan menanti jawaban si pemuda. Tentu saja si pemuda itu tidak mendengar dan dia ikut-ikutan pindah ruangan.

"apa sih katamu?" tanya si pemuda penasaran. Si pengkhotbah itu mengulangi kata-katanya kembali dengan perlahan sekali. seperti sedang bergumam sendiri. Tetapi si pemuda belum menangkap bisikan si pengkhotabah. Di terus mendekati si pengkhotbah ini dan duduk di bangku sebelahnya
Si pemuda lagi-lagi bertanya, "Apa katamu? maaf tadi saya belum mendengarnya."

Dengan lembut si pengkhotbah memegang bahu pemuda itu sambil berkata, "Saudaraku, kadang Allah berbisik, sehingga kita perlu lebih dekat menghampirinya, agar dapat mendengar Dia lebih jelas lagi."
Akhirnya barulah si pemuda itu mengerti

:)

Tidak ada komentar: